banner here

Sebab kalahnya Liverpool dari Real Madrid di Final Liga Champions 2022

advertise here

 

Sebab kalahnya Liverpool dari Real Madrid di Final Liga Champions 2022

Ea1slot - Pasukan Jurgen Klopp, Liverpool berharap untuk membalas kekalahan final Liga Champions 2018 dari raksasa Spanyol di Kyiv, namun Mereka tidak dapat menemukan celah untuk gol penyama kedudukan setelah tertinggal 1-0 dari Real Madrid yang dicetak Vinicius Waktu kickoff pertandingan final ini sebelumnya telah tertunda lebih dari setengah jam karena masalah organisasi di luar Stade de France 

Lantas, apa penyebab kekalahan Liverpool dari Real Madrid? 

The Reds tidak kehilangan fokus meskipun keadaan tengah kacau. Mereka berhasil menciptakan serangkaian peluang dan memiliki 24 tembakan ke Madrid. Namun mereka tidak dapat menemukan cara melewati Thibaut Courtois yang tengah on fire luar biasa.

Dia berhasil menggagalkan upaya Sadio Mane ke bagian dalam tiang di babak pertama dan melakukan serangkaian penyelamatan bagus lainnya. Jurgen Klopp sendiri berkomentar mengenai kekalahan timnya atas Real Madrid. Menurutnya serangan balik Los Blancos sangat mengancam Serangan itu membuahkan satu gol. Ia menyebut timnya sebetulnya sudah bermain sangat apik. Banyak sekali peluang yang tercipta. Namun, dari peluang tersebut, satu gol pun tak berhasil diratakan. Liverpool mengincar kemenangan ketujuh, tetapi setelah memenangkan Piala Carabao dan Piala FA awal musim ini, mereka kehilangan treble karena kekalahan. Suasana kegembiraan tercipta di Paris selama beberapa hari. Ribuan penggemar Liverpool berkumpul di jalan-jalan dan alun-alun pusat kota, jauh lebih banyak daripada penggemar Real Madrid.

Saat pertandingan berlangsung, Manet nyaris menerobos blok Liverpool dengan tendangan sudut setelah memotong dari sisi kiri kotak, tetapi Courtois dengan cepat menyelamatkannya.

 Usai laga itu, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti mengaku  tak menyangka bisa meraih trofi Liga Champions  musim 2021-202.

 Banyak yang tidak percaya  El Real bisa meraih gelar ke-14. Ia bangga karena  berhasil memecahkan rekor dan mampu meraih trofi 4 selama menjadi manajer.