Judi Online di Pekanbaru di gerebek Polisi, 59 Tersangka
Magic87 - Ditreskrimum Polda Riau menggerebek perjudian online. Dalam kasus tersebut, hingga 59 pelaku ditangkap saat berjudi online di gedung bisnis Kompleks Youth City Walk di Jalan Pemuda, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau. Kabag Humas Polda Riau, mengatakan penggerebekan dilakukan pada Sabtu (16 Oktober 2021) di sebuah gedung komersial tempat perjudian online berlangsung.
Kunjungi Juga :
"Sebanyak 59 pelaku yang telah diamankan dalam kasus perjudian online ini,” kata Sunarto kepada Magic87 pada konferensi pers di tempat penangkapan, Senin (18 Oktober 2021). Menurut Sunarto, pelaku terdiri dari 51 perempuan dan 8 laki-laki. Para pelaku terutama berbasis di Pekanbaru, dengan beberapa berasal dari bagian luar daerah Riau. Menurut Sunarto, situs judi online ini milik oleh seorang pria Jakarta berinisial FR. FR kemudian merekrut anggota di Pekanbaru untuk menjalankan situs judi online. “FR ini membuka situs judi online bernama AFK77.ORG dan Jaya89.NET,” kata Sunarto.
baca juga :
Homestay kawasan kuta dijadikan markas judi online, 9 orang ditangkap
Polisi di gugat, viral gereja yang berikan ganja
Magic87, Cesare Casadei segera berlabuh ke Chelsea
Daftar game yang masih laris saat ini di Indonesia
Ilkay Gundongan, bintang manchester city yang bakal bersinar di piala dunia 2022
selamatkan manchester city, erling haaland cetak gol penalti
FR telah menggunkana kaki tangan berinisial HN dan SF untuk memimpin bisnis judi online di Pekanbaru. Aktor MR bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan telemarketing. Namun, polisi tidak dapat menangkap FR sebagai pemilik situs judi online. Tim Ditreskrimum Polda Riau terus melakukan pengejaran. Sementara itu, Kombes mengatakan kepada Direktur Reserse Kriminal Polda Riau Teddy Ristiawan bahwa 49 dari 59 pelaku adalah telemarketer yang berjudi online. Seorang telemarketer menerima 5.000 nomor ponsel dari FR. Kemudian, dengan menyediakan website AFK77 dan JAYA89, dan telemarkerting menghubungi banyak calon pelanggan melalui pesan WhatsApp, SMS, telepon dan live chat. “Pelaku memikat orang untuk ikut serta dalam perjudian online dengan menawarkan hasil kemenangan yang bisa ditarik,” kata Teddy. Setelah penjudi bergabung, telemarketer membuat ID pelanggan dan memproses setoran antara Rp 30.000 hingga Rp 1 juta. Kemudian dapat memilih dan memainkan game di Situs. "Pelanggan memasang taruhan minimal Rp.10.00 hingga nilai tak terhingga dan menunggu ronde dijalankan otomatis oleh slot online. Jika tidak beruntung, Anda kehilangan uang," kata Teddy. Dalam pengungkapan kasus perjudian online ini, Teddy mengatakan pihaknya termasuk 51 laptop, 56 ponsel telemarketing, 7 ponsel customer service (CS), 16 komputer CS, 2 Ia mengatakan menemukan barang bukti dua printer. Satu ponsel administrator dan 50 kartu SIM disita dan 26 buku tabungan dengan nama berbeda. Kami masih mencari otak pelaku yang berinisial FR," kata Teddy. Pelaku dijerat dengan Pasal 303 (1) dan (2) KUHP terkait Pasal 45 (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). didakwa pada Pelaku terancam hukuman 10 tahun penjara.
Judi Online di Pekan Baru memiliki 808 member
Magic87 - Saat menjalankan bisnis judi online, pelaku sudah memiliki 808 member. Di sisi lain, pendapatan yang dihasilkan oleh para pemain situs judi online ini mencapai puluhan juta dalam satu hari. “Pelaku sudah mengakui omzet judi online-nya Rp 20 juta per hari,” kata Teddy.
Dikatakannya, dua situs judi online di Pekanbaru ini dibuka oleh seorang pria berinisial FR yang berdomisili di Jakarta. FR mempekerjakan 59 orang. Lebih dari 49 di antaranya adalah telemarketer. Setelah itu, ada 6 customer service (CS), 1 administrator, 1 petugas keamanan, dan 2 OB lainnya. Para pekerja ini direkrut oleh FR dengan janji gaji dan bonus bulanan yang tinggi. Mereka sibuk dari pukul 12.00 WIB hingga 22.00 WIB. Tetapi para pekerja ini tidak bekerja selama sebulan, sehingga mereka tidak punya waktu untuk menikmati hasil kerja mereka. “Hingga 49 telemarketer ditugaskan untuk memikat target ke dalam perjudian online. Mereka menghubungi pelanggan dan mengundang mereka untuk memasang taruhan judi online di situs AFK77 dan Jaya89. Jadi pelaku FR mengirimkan 5.000 nomor ponsel kepada karyawan setiap hari untuk berhubungan melalui pemasaran melalui telepon,” kata Teddy.
Kini polisi terus memburu pelaku FR dan melacak dari mana mereka mendapatkan nomor telepon ribuan lainnya. Selain itu, Teddy mengatakan polisi bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menutup situs judi online. Sementara itu, Direktur Humas Polda Riau Polda Riau telah menangani 39 kasus perjudian dan menangkap 64 tersangka pada Oktober 2021. "Rata-rata modus operandi para pelaku adalah togel online. Sedangkan total uang yang disita dalam pengungkapan kasus perjudian ini adalah Rp 27,9 juta. Kasusnya sedang dalam penyelidikan," kata Sunarto.